Pages

Thursday, August 16, 2012

Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

     6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan diwilayah kota Hiroshima, Jepang oleh negara Amerika Serikat yang mengakibatkan menurunnya moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.  9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan diwilayah Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momentum ini pun benar - benar dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.


- ledakan bom Nagasaki dan Hiroshima -






- Beberapa akibat ledakan bom Nagasaki dan Hiroshima -


     Soekarno dan Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI langsung diterbangkan ke Dalat, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.


     Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

     Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).

     Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

     Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

   Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.


: peristiwa Rengasdengklok


     Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana --yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

    Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda

     Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.

     Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "transfer of power". Bung Hatta, Subardjo, B.M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.

     Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.[2] Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56[3] (sekarang Jl. Proklamasi no. 1).

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional

     Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

     Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

     Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.

     Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

    Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Isi Teks Proklamasi

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno - Hatta


- Naskah Proklamasi -

- Pembacaan teks Proklamasi -


Read More...

Sunday, March 25, 2012

Mengulas Subdomain Universitas Gunadarma : career.gunadarma.ac.id

   

    Saat ini saya akan membahas mengenai salah satu subdomain Universitas Gunadarma dari beberapa subdomain yang ada di Gunadarma yaitu : career.gunadarma.ac.id . Dimana fungsi website tersebut sebagai sarana untuk mengetahui lowongan kerja yang ada dan di khususkan untuk mahasiswa Universitas Gunadarma yang sudah lulus S-1 ataupun D-3 dan ini merupakan salah satu kesempatan yang cukup bagus untuk para fresh graduate untuk pengalaman bekerja. Singkat saya jelaskan disini mengenai website tersebut dari sisi jenis website, visibility, design, dan accessbility.
  •     Jenis Website
    Kategori jenis website UG career termasuk ke jenis website bersifat dinamis. Karena info mengenai lowongan kerja ini selalu di up-date apabila ada info baru mengenai lowongan kerja yang terbaru. Jika kita hanya ingin melihat - lihat saja dan mengirimkan cv secara manual kita diharuskan registrasi dahulu. Akan tetapi jika kita kita registrasi dahulu, data - data cv kita dapat tersimpan secara aman. Di dalam cv kita tersebut berisikan tujuan kita, keahlian, pengalaman kerja serta pendidikan. Serta kita dapat menambahkan data - data seperti kualifikasi pendidikan, pelatihan dan kursus yang pernah diikuti, kapabilitas dalam bahasa, serta konsultasi mengenai pekerjaan. Kemudian situs ini mempunyai jenis interaktif.

    Berikut adalah contoh yang menunjukan bahwa situs ini bersifat dinamis serta interaktif:

ini ketika melakukan registrasi, yang letaknya terdapat pada sisi kanan atas.








  • Design Website
    Design dari dari situs ini cukup sederhana, simple dan sangat mudah dimengerti. Dengan perpaduan dua warna dasar yang menarik. Dimana orang - orang awam pun yang baru pertama kali membuka situs ini pasti paham fungsi dari apa yang telah terpampang pada situs tersebut. Namun, sepertinya ada kekurangannya ketika memilih menu forum akan tetapi tidak dapat terhubung. Padahal, dari forum ini sebagai ajang membuka diskusi mengenai pekerjaan antar user situs ini.

  • Visibility Website
    Visibility website merupakan jumlah halaman lain yang mencantumkan URL. Untuk situs career.gunadarma.ac.id ketika memasukan keywords ug career di search engine semacam Google ataupun Yahoo!  UG Career berada diposisi teratas. Ini dikarenakan banyaknya subdomain link yang saling berhubungan, ditambah para mahasiwa Universitas Gunadarma yang mempunyai kewajiban di tiap mahasiswa memiliki blog dan didalamnya menyatumkan link situs subdomain Gunadarma, salah satu contohnya seperti UG Career. Contohnya sebagai berikut :


Gambar diatas menggunakan Google Search Engine

Gambar diatas menggunakan Yahoo! Search Engine



  • Accessbility Website
    Yaitu seberapa banyak orang yang telah mengunjungi atau mengakses situs ini. Siapapun dia dapat mengakses situs ini, akan tetapi kebanyakan yang mengakses situs ini adalah sebagian besar dari mahasiswa dan alumni Universitas Gunadarma. Namun, lebih khususnya para alumni Gunadarma dimana situs ini sangat memfasilitasi dan membantu mencari refrensi pekerjaan yang sesuai dengan minat serta keahliannya. Lalu situs ini dapat diakses dari device apapun selama device tersebut dapat melakukan aktivitas internet.


    Sekian dari saya yang bisa saya sampaikan mengenai salah satu subdomain Universitas Gunadarma, semoga dengan sedikit yang saya tulis kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi kalian yang telah membaca artikel saya ini. 


Thanks ;)
Read More...

Tuesday, March 13, 2012

Perkembangan Website di Tahun 2012

    Tak dapat di pungkiri kini teknologi semakin berkembang dimana pun kita berada pasti ada teknologi. Salah satu  nya adalah website. Suatu perkembangan teknologi yang berada pada dunia maya atau Internet. Website tidak hanya sebagai jejaring sosial saja akan tetapi, dalam segala hal bidang pubn sudah menggunakan website
    Ada banyak perkembangan website di era tahun 2012, yang diantaranya yaitu seperti :
  1. Adanya perkembangan progresif
  2. Desain yang responsif
  3. Bertahannya Penggunaan Flash
  4. Dukungan fitur plug - in
  5. Jejaring sosial yang semakin memanas
  6. Berkembangnya model dua layar
  • Adanya Perkembangan yang Progresif
     Adanya perkembangan yang progresif disini maksudnya adalah akan ada banyak sekali bermunculan yg berdominasi webkit smartphone atau pun tablet, dan peningkatan progresif seperti HTML 5, CSS 3 dan lain sebagainya yang mempermudah untuk pembuatan website.

  • Desain yang Responsif
      Desain website yang akan dibuat lebih menarik mungkin  menjadi hal yang umum pada akhir tahun 2012. Banyaknya animasi - animasi beserta lagu dan video yang akan dicantumkan pada web tersebut agar para user yang mengakses web tersebut tidak jenuh.

  • Bertahannya Penggunaan Flash
     Ketika di akhir tahun 2011 penggunaan Flash dalam pembuatan web banyak digunakan oleh para pembuat. Namun ketika 2012 ini pemakaian Flash agak sedikit berkurang. Namun penggunaan Flash ini menjadi alat yg terbaik untuk interaktif, penggunaan animasi video serta online tiga dimensi. Akan tetapi yang membuat pengguna Flash dapat didukung oleh HTML serta CSS dalam segala aspek. Sekarang banyak situs - situs yang memakai tambahan Flash, karena dengan menggunakan Flash tampilan web yang di akses lebih menarik.

  • Dukungan fitur plug - in
    Adanya dukungan plug - in  yaitu mempermudah untuk melakukan streaming multimedia di setiap  webite yang kita masuki, yang tidak bisa kita pungkiri fungsinya ini bisa menyayingi untuk melihat acara - acara yang biasanya ada di televisi.

  • Jejaring sosial yang semakin memanas
      Jejaring sosial merupakan website yang sangat berkembang di era tahun ini,  dengan adanya jejaring sosial  kita dapat melakukan aktivitas sekaligus menambah pertemanan dimana dapat saling berkomunikasi di dunia maya. Sebagai contoh jejaring sosial yang kita ketahui seperti facebook, twitter, heello, my space, friendster dan masih banyak lagi. Dimana secara tidak langsung aroma persaingan jejaring sosial tercium dengan saling membanggakan fitur - fitur unggulannya masing - masing.

    Jadi, perkembangan website di era tahun 2012 ini sangat pesat apalagi ada beberapa software yang mempermudah untuk menginovasikan pikiran kita membuat wesite seperti HTML 5 yang terbaru, CSS, Flash dan masih banyak lagi. Jika kita ingin membuat website dan website kita ingin sering dikunjungi buatlah website yang terkonsep jelas maksud pembuatannya dan tahu situasi di lingkungan sosial apa yang sebenarnya sedang diminati oleh kalangan banyak orang.

Semoga bermanfaat :)


Time Access : Tuesday, 13 March 2012, 11.00 WIB
Read More...