Pages

Tuesday, May 7, 2013

DotA



    DotA merupakan singkatan dari Defend of the Ancients, merupakan hasil modifikasi untuk game warcraft 3 : The Frozen Throne. Kemudian untuk kata “Allstars “ merupakan kumpulan dari semua hero – hero yang ada pada game Warcraft 3 : Reign of Chaos, expansion Warcraft 3 : The Frozen Throne dan juga terdapat penambahan hero – hero yang baru pada saat update versi terbaru DotA diluncurkan. Jadi gameplay dari game ini adalah pemain diharuskan untuk mempertahankan wilayahnya dan menyerang wilayah milik pemain lain. Dan akan ada sekitar 70 hero yang dapat dipilih oleh pemain. Setiap hero akan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Dalam permainan, anda dapat bertempur secara One by One ataupun secara Team. Taktik dan strategi sangat diperlukan dalam permainan ini, pemilihan kombinasi item dan hero yang salah juga bisa menyebabkan kegagalan pada team anda

Asal Usul Nama Hero dan Item Hero di dotA


Item :
Aegis of the Immortal – Tameng yang menurut legenda dulu digunakan oleh Zeus, Dewa Yunani.


Aghanim’s ScepterAghanim adalah nama boss terakhir di beberapa game Zelda.

Buriza-Do Kanyon – Item dari game Diablo II.

Dagon – Dewa Semitic.

Eul’s Scepter of Divinity – Sebagai penghormatan kepada pembuat DotA yang pertama kali (Eul). Sedangkan Guinsoo’s Scythe of Vyse mengikuti tradisi ini dan merupakan item untuk mengenang perintis map DotA Allstars (Guinsoo).

Eye of Skadi – Skadi adalah istri dari Van god Njord dalam mitology Norse. Dia adalah dewi salju, dan untuk menghormatinya, item ini membuat hero dapat memperlambat gerakan musuh pada setiap serangannya (Frost Attack).

Lothar’s Edge – Sebagai penghormatan kepada Sir Anduin Lothar, Ksatria dari Azeroth yang memenangkan “First War” (dalam Warcraft & Warcraft II).

Necronomicon – Buku fiksi tentang sihir yang ditulis oleh H. P. Lovecraft.

Nethrezim Buckler – Nathrezim atau Dreadlords adalah salah satu ras dalam lingkup game 
Warcraft.

Stygian Desolator – Senjata dari game Anarchy Online.

Heart of Tarrasque – Mahluk mistik yang menyerupai naga, singa, dan kalajengking. Juga 
merupakan salah satu boss dari game Starcraft.

Yasha – Sejenis setan dalam mitologi Indian.


Hero :
Akasha – Salah satu dari 5 element dari kepercayaan Hindu. Juga merupakan nama karakter Queen of the Damned dari buku yang ditulis oleh Anne Rice.Atropos – Salah satu dari 3 takdir dalam mitologi Yunani, yang menurut legenda berarti “memotong benang kehidupan”. Hal ini diwakili dalam game dengan ultimate Fiend’s Grip yang akan menguras darah musuhnya.
Azwraith – Hero ini menggunakan model/icon berdasarkan dari karakter Kimhari dalam game Final Fantasy.
Furion – Pemimpin dari Night Elves yang menguasai alam dari game Warcraft III.
Bradwarden – Karakter centaur dari buku The Demon Awaken yang ditulis oleh R.A. Salvatore.
Juggernaut – Ultimate hero ini merupakan turunan dari omnislashnya Cloud Strife dalam game Final Fantasy VII.
Lina Inverse – Nama karakternya berasal dari Slayers, sebuah manga dan anime yang cukup terkenal.
Kel’Thuzad – Murid dari Lich King dari game Warcraft III.
King Leoric – Namanya berasal dari karakter di Diablo yang anaknya dirasuki setan.
Krobelus – Karakter dalam game Summoner 2.
Leviathan – Hero yang keliatan seperti raksasa laut. Namanya berasal dari mahluk laut yang cukup melegenda.
Lucifer – Malaikat yang jatuh dalam dosa (setan) dalam tradisi Kristiani.
Leshrac (the Malicious) – Karakter dalam game Magic the Gathering.
Magnus – Seorang fisikawan German, Heinrich Magnus, yang menulis tentang fenomena efek Magnus. Sedangkan hero ini memiliki ultimate Reverse Polarity yang mirip dengan apa yang terjadi dalam efek Magnus.
Medusa – Monster dalam mitologi Yunani yang pandangannya dapat merubah orang menjadi batu. Hal ini diwakili dalam game dengan ultimate Purge yang dapat sangat memperlambat gerakan musuhnya, meskipun tidak sampai merubah mereka menjadi batu.
Morphling – Shapeshifter dari game Wizards of the Coast’s Magic the Gathering, yang juga ahli dalam merubah-rubah statsnya.
Naga Siren – Merupakan mahluk dari mitologi Yunani, dimana siren (setengah manusia, setengah mahluk laut) mempengaruhi para pelaut agar datang ke pulau mereka. Dalam game, ultimate hero ini, Song of the Siren menyebabkan sekelompok musuh tidur selama beberapa waktu.
Rikimaru – Ninja dalam game Tenchu: The Stealth Assassins.
Zeus – Dewa petir dan juga pemimpin para dewa dalam mitologi Yunani.
    Karena DotA (Defense of the Ancients) adalah peta/map custom, beberapa dari konsep- konsep game sangat berbeda dengan Warcraft III: Reign of Chaos atau The Frozen Throne yang asli. Namun demikian, game aslinya dan peta/map DotA custom punya beberapa kemiripan, misalnya pemakaian karakter Warcraft yg telah dimodifikasi, adaptasi dari mantra/spells Warcraft semacam Heal, dan benda/items semacam Boots of Speed (Sepatu Boot kecepatan).
    Untuk peta/map DotA, dua markas/base di set di dua sudut berlawanan dari peta/map. Di masing- masing markas/base terdapat satu bangunan sentral yang dikenal sebagai Ancient, dari mana peta/map memperoleh namanya. Inti dari permainan adalah menghancurkan Ancient tim lawan dan mempertahankan Ancient sendiri. Ancient yang dipakai untuk masing- masing tim biasanya The Frozen Throne/World Tree (dalam variasi- variasi Classic, Allstars); dan Town Center normal untuk masing- masing tim (dalam variasi Outland). Tiga jalur/lanes menghubungkan kedua markas/base. Sebuah sungai berjalan diagonal di tengah peta/map, tegak lurus/ perpendicular ke tiga jalur/ lanes, masing- masing tim punya sejumlah menara/ tower pertahanan di masing- masing jalur/ lanes, yang diletakkan di sisi sungai bagian mereka.
    Tim- tim terdiri atas maksimal 5 pemain, masing- masing mengkontrol satu hero, dan satu komputer yg mengkontrol creeps. Variasi standar tidak men-support kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) untuk hero yang dikontrol komputer. Satu variasi yang dikenal sebagai DotA Mercenaries mengizinkan lebih banyak pemain yang dikontrol komputer, dan biasa dipakai untuk kegunaan latihan/practice atau waktu tidak ada pemain manusia lainnya yang bisa main. Beberapa developer memunculkan versi tes dari peta/map DotA dengan pemain AI yang mempunyai skill/ kemampuan bervariasi. Yang terbaru merupakan Cloud_str yang menciptakan dota allstars 6.27b AI.
    Markas/base lawan memproduksi troops, yang dikenal sebagai creeps, setiap 30 detik, dimulai dari 1 menit 30 detik. Creeps diproduksi dalam set (yang juga dikenal dengan waves atau spawns) yang terdiri dari sejumlah unit tawuran dan satu unit terlatih, dan menjalur kebawah menuju tiga jalur/lanes yang tersedia di peta/map menuju markas/base lawan. Seiring dengan perjalanan permainan, jumlah creeps bertambah, demikian juga hit points dan damage mereka. Creeps untuk Scourge terdiri dari Ghouls dan Neuromancers, sedangkan creeps untuk Sentinel terdiri dari Treants dan satu Druid of the Talon. Saat creeps berjalan di jalur/lanes mereka akan bertempur dengan creeps, heroes atau menara/tower lawan yang mereka jumpai. Menara/tower memiliki daya tembak/firepower lebih baik dibanding creeps, jadi akan sangat sulit untuk creeps untuk melewati menara/tower tanpa bantuan dari seorang hero.
    Variasi tertentu DotA (misalnya Allstars dan Mercenaries) memiliki Runes di sungai yang bisa diambil oleh hero untuk memperoleh bonus untuk waktu yang singkat (misalnya Double Damage, Regeneration, Haste, Illusion dan Invisibility), sedangkan variasi lainnya memiliki kegunaan Rune yg berbeda (misalnya aktivasi Challenge di Outland).
    Tanpa pengaruh dari hero, permainan tidak akan bisa dimenangkan dengan cepat oleh kedua tim. Creeps akan bertempur masing- masing dan setelah itu mengorbankan diri mereka sendiri dengan serangan sia- sia ke menara/tower. Namun demikian, di latihan/practice, biasanya akan ada ketidakseimbangan kekuatan seiring waktu karena peletakan tertentu dari menara/tower, jalur/lane creeps, dan variable lain (karena perbedaan tipis dari sejumlah variasi, ke“untung”an akan bervariasi). Namun demikian, ketidakseimbangan ini begitu tipis sehingga kemunculan satu hero saja untuk jumlah waktu tertentu bisa meniadakan keuntungan itu.

Perkenalan Hero

    Hero diperingkatkan berdasarkan level. Sewaktu naik satu level, hero menerima atribut bonus dan satu skill point untuk dibelanjakan dalam mempelajari atau meng-upgrade skill yang sudah ada. Hero bisa naik level waktu permainan dengan mendapatkan experience. Experience bisa diperoleh dengan membunuh creeps, yang dikenal dengan istilah creeping atau farming dan dengan membunuh hero lawan yang dikenal dengan istilah pawning yang mengakibatkan hero mendapatkan lebih banyak experience points.
    Creep netral dengan kesulitan bervariasi jadi ditaruh di seluruh peta/map, dan mereka juga bisa dibunuh untuk memperoleh experience dan emas/gold. Creep netral tidak diprogram untuk melakukan apa-apa kecuali bertempur dengan karakter yang terlalu dekat; karena dengan begitu, mereka ada untuk dibunuh untuk mendapatkan experience dan emas/gold. Creep netral ini bervariasi dalam kekuatan dari yang sangat lemah ( creep level satu), sampai yg sangat kuat dimana satu tim penuh hero dengan pangkat tinggi yang diperlukan untuk bertarung untuk menang (misalnya Roshan, di DotA Allstars).

Atribut Hero
    Hero mempunyai tiga statistik utama, yang dikenal sebagai atribut (Kekuatan/ Strength, Kecerdasan/ Intelligence, Kelincahan/ Agility) dengan setiap hero memiliki satu Atribut Pokok. Atribut Pokok bisa ditentukan berdasarkan icon yang tampak di status panel, seperti yang digambarkan disini (Strength digambarkan dengan icon “kepalan tangan”/”fist”, Agility dengan “kaki” dan intelligence dengan pikiran/ mind). Menambah Atribut Pokok seorang hero bisa menambah damage. Sebagai tambahan, menambah atribut hero bisa mempertinggi statistik yang bersangkutan.
  • Strength mempertinggi hit points dan regenerasi hitpoint. 1 Strength point = 19 HP, 1 Strength Point = 0.03 HP/detik tambahan regenerasi.

  • Agility mempertinggi kecepatan serangan/attack speed dan rating armor. 7 Agility Points = 1 armor, 1 Agility Point = 1% IAS (Increased Attack Speed/ penambahan kecepatan serangan).

  • Intelligence mempertinggi mana points dan regenerasi mana. 1 Intelligence Point = 13 MP, 1 Intelligence Point = 0.04 MP/detik tambahan regenar.

Statistic Hero
    Hero juga memiliki sejumlah variasi statistik yg bs dirubah dgn mewarisi skill, pembelian item atau perubahan atribut:
  • Attack Damage – Mengindikasikan berapa serangan hero dikurangi dari hit point penerima. Menambah Atribut Pokok hero bisa menambah attack damage dia, dimana setiap penambahan satu poin di Atribut Pokok menambah attack damage dengan satu point.

  • Attack Speed – Menentukan seberapa cepat hero memakai serangan mereka. Hero yang mempunyai attack speed dua kali lipat dari hero lain akan menyerang dua kali lebih banyak dalam sejumlah waktu tertentu. Attack speed ditentukan oleh base speed utk masing- masing hero, dan ditambah oleh agility. 1 Agility point = 1% IAS.

  • Hit Points – Merepresentasikan berapa damage seorang hero bisa menyerap sebelum dia terbunuh. Hit points regenerasi seiring waktu sampai nomor maksimal. Nomor maksimal hit points seorang hero miliki dan kecepatan regenerasinya adalah fungsi dari atribut strength hero. Hero dengan strength lebih tinggi mempunyai nomor maksimal yang lebih tinggi untuk hit points dan regenerasinya lebih cepat. Hit points diindikasikan oleh angka current dan maximum.

  • Mana Points – Mana points seorang hero adalah jumlah energi hero memiliki untuk mempergunakan kemampuan/abilities atau cast spell. Kebanyakan (tapi tidak semua) kemampuan/abilities mempergunakan mana. Mana juga regenarasi seiring dengan waktu. Jumlah maksimal mana dan kecepatan regenerasi mana adalah fungsi dari kecerdasan/intelligence hero. Mana points diindikasikan oleh angka current dan maximum.

  • Armor Rating – Armor rating hero adalah berapa damage fisik ke hero dikurangi, dimana damage fisik tidak termasuk damage dari spell, namun demikian damage magic yang dilakukan ke seorang hero dikurangi 25% (yang bisa ditumpukkan yang berkurang dengan item dan skill tertentu). Jumlah damage fisik yang dikurangi oleh armor dilihat sebagai persentase dan akan mempunyai hitungan yang berkurang saat armor count naik.

  • Movement Speed – Menentukan berapa cepat hero berjalan untuk jarak tertentu, tidak termasuk efek dari spells. Movement speed adalah base value kira- kira 300, yang berbeda dari hero ke hero, tapi bisa dimodifikasi dengan kemampuan/abilities atau item. Akan tetapi ada batasan kira- kira 522 untuk movement speed yang tidak bisa dilewati, walaupun kebanyakan hero tidak akan mencapai batasan ini. (Beberapa hero bisa mencapai movement speed ini tanpa Rune haste, yakni Balanar the Night Stalker yang mempunyai tambahan pasif berlari waktu malam, Slardar the Slithereen Guard dengan kemampuan/ability Sprint-nya, Barathrum the Spirit Breaker dengan kemampuan/ability Charge of Darkness, Strygwyr the Blood Seeker yang dengan gampang mencapai 522 dengan kempampuan/ability Strygwyr’s Thirst, Anub’seran the Nerubian Weaver dengan kemampuan/ability Shukuchi, dan Banehallow the Lycanthrope waktu dalam Shapeshift-nya.

sumber : http://my.opera.com/dodyk_16/blog/show.dml/44388
              http://dota.nusa.net.id

No comments:

Post a Comment